Teknologi Bagi
Pemelajar yang Beraneka Ragam
Teknologi merupakan hasil rekayasa manusia yang diciptakan dan dikembangkan untuk tujuan efisiensi, serta mengatasi masalah serta keterbatasan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier , manusia menciptakan teknologi, dari yang sederhana sampai yang canggih. Manusia selalu memaksimalkan penggunaan unsur unsur berfikir ilmiah untuk menciptakan teknologi, Sebagai contoh, teknologi dalam pembuatan rumah, dari rumah yang papan yang sederhana sampai gedung pencakar langit dengan teknologi tahan gempa. Teknologi hasil rekayasa manusia merupakan unsur penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Di dalam pendidikan, Teknologi memiliki peran yang sangat penting , lebih lebih bagi siswa yang memiliki kekhususan. Teknologi dan media yang
disesuaikan dan dirancang secara khusus bisa memberi kontribusi bagi pengajaran
yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka meraih potensi
tertinggi mereka, terlepas dari kemampuan bawaan mereka itu.
Anak-anak dengan ketidakmampuan
secara khusus membutuhkan intervensi pengajaran khusus. Sebagai contoh, Siswa yang pendengaran atau
penglihantannya memiliki kekurangan akan membutuhkan jenis bahan-bahan belajar
yang berbeda-beda. Penekanan harus diberikan untuk audio bagi siswa dengan
hambatan penglihatan daripada untuk para siswa lainnya. Menyesuaikan pengajaran
untuk seluruh kelompok khusus membutuhkan pengandalan pada teknologi dan media
serta pemilihan peralatan yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang spesifik.
Banyak guru telah menemukan bahwa strategi-strategi bantuan tersebut menguntungkan
bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan.
Teknologi bantuan dapat dikelompokkan
menjadi teknologi rendah, sedang, atau teknologi tinggi. Teknologi rendah tidak
menggunakan kelistrikan, yaitu tidak perlu dicolok dan tidak juga membutuhkan
baterai. Sebagai missal, sebuah kaca pembesar untuk memperbesar bahan-bahan
cetakan bagi siswa yang terhambat secara penglihatan digolongkan teknologi
pembantu berteknologi rendah. Teknologi menengah membutuhkan kelistrikan. Komputer, Internet merupakan contoh dari teknologi pembantu
berteknologi tinggi.
Pemelajar yang beraneka ragam juga
meliputi siswa yang berbakat dan berkemampuan luar-biasa yang sebagai contoh bisa memanfaatkan Koran, surat kabar , DVD, menggunakan internet untuk mencari informasi terbaru atau
terlibat dalam “obrolan” langsung dengan penulis yang bukunya sedang dibaca
dalam kelas atau dengan tokoh yang akan memberikan suara
mengenai masalah lingkungan yang sedang dibahas. Mereka bisa diminta untuk
menganalisis informasi yang mereka dapatkan dan untuk membuat presentasi di
hadapan para siswa lainnya, mungkin menggunakan powerpoint, atau mereka bisa
memasang temuan-temuan mereka dihalaman situs web kelas.
Para siswa tidak lagi dibatasi oleh
halangan ruang kelas. Melalui jaringan computer dan pusat media sekolah seperti
internet, dunia manjadi ruang kelas bagi setiap siswa.
Media
Media, bentuk jamak dari perantara
(medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium
(“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara
sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio,
visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-benda), dan orang-orang. Tujuan
dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.
Mari kita tinjau lebih perinci
tentang enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar. Media yang
paling umum digunakan adalah teks. Teks merupakan karakter alfanumerik yang
mungkin ditampilkan dalam format apa pun –buku, poster, papan tulis, layar
computer, dan sebagainya. Media lainnya yang umum digunakan dalam belajar
adalah audio. Audio mencakup apa saja yang Anda bisa dengar –suara orang,
music, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya.
Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam. Visual rutin
digunakan untuk memicu belajar. Visual meliputi diagram pada sebuah poster,
gambar pada sebuah papan tulis putih, foto, gambar pada sebuah buku, kartun,
dan sebagainya. Jenis-jenis media lainnya adalah video. Ini merupakan media
yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi computer, dan
sebagainya. Sekumpulan benda-benda yang sering kali tidak termasuk media adalah
model dan benda sebenarnya. Perekayasa bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh
dan dipegang oleh para siswa. Kategori keenam dan terakhir dari media adalah
orang-orang, ini bisa berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi. Orang-orang
sangatlah penting bagi pembelajaran. Para siswa belajar dari guru, siswa
lainnya, dan orang dewasa.
Format Media
Sejauh ini kita telah membahas
teknologi dan media dari sebuah perspektif pengajaran. Media merupakan kategori
yang sangat luas; teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang-orang. Di
dalam tiap-tiap kategori ini terdapat banyak jenis format media.
Sebuah format media merupakan bentuk
fisik yang didalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Format media mencakup, papan tulis penanda (visual dan teks), slide powerpoint (teks
dan visual), CD (suara dan music), DVD (video), dan multimedia computer (audio,
teks, dan video). Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang
berbeda-beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan ditampilkan. Memilih
sebuah format media bisa menjadi tugas yang rumit. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia,
keragaman pemelajar, dan banyaknya tujuan yang harus diraih.
Ketika memilih format media, situasi
atau keadaan pengajaran (misalnya, kelompok besar, kelompok kecil atau
pengajaran sendiri), variable pemelajar (misalnya, pembaca, bukan pembaca, atau
lebih suka mendengar), dan sifat tujuan (misalnya, kognitif, afektif, kemampuan
motorik, atau antarpersonal) harus diperhatikan. Juga perlu diperhatikan
kemampuan menyajikan dari tiap-tiap format media (misalnya, visual diam, visual
bergerak, kata-kata bercetak, atau kata-kata yang disuarakan). ( Smaldino, 2011 : 7)
Faktor faktor yang menjadi pertimbangan yang lebih praktis dalam penilihan media menurut Anita ( 2008 : 89) adalah : 1. Tujuan pembelajaran, 2. Pebelajar, 3. Ketersediaan, 4. Ketepatgunaan, 5. Biaya, 6. Mutu Teknis, 7. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
Bahan-Bahan Pengajaran
Begitu Anda telah menentukan format
media, misalnya DVD, Anda harus menentukan DVD mana yang tepat untuk digunakan.
DVD yang spesifik menjadi bahan-bahan pengajaran.
Bahan-bahan pengajaran merupakan
benda-benda spesifik yang digunakan dalam sebuah pelajaran yang mempengaruhi
kegiatan belajar siswa. Sebagai missal, pelajaran untuk anak SD kelas rendah
mungkin focus pada persoalan penjumlahan yang sederhana. Untuk
menyelesaikannya, sebuah program peranti lunak komputer mungkin digunakan uang
memungkinkan para siswa untuk berulang kali melihat presentasi soal-soal praktis,
membuat tanggapan terhadap soal tersebut, dan menerima umpan balik. Soal dan
umpan balik matematika spesifik yang dirasakan oleh para siswa pada peranti
lunak itu merupakan bahan-bahan pengajaran.
Rancangan dan pemanfaatan bahan-bahan
pengajaran sangat penting, karena interaksi siswa dengan bahan-bahan itulah
yang menciptakan dan memperkuat belajar yang sebenarnya. Jika bahan-bahan ini
lemah, tidak tersusun semestinya, atau diatur dalam susunan yang buruk, maka
akan menghasilkan belajar yang terbatas. Bahan-bahan pengajaran yang kuat dan
dirancang baik dapat dibuat, disimpan, digunakan kembali, dan dimanfaatkan
dalam berbagai cara. Bahan-bahan ini akan diingat para pembelajar dan
bahan-bahan ini harus dibuat, dipadukan, dan disajikan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan para pemelajar memperoleh dampak yang diperlukan.
Sumber :
Smaldino Sharon E., (2011) Instructional Technology and media for Learning, Pearson Education, Inc.
SriAnitah, (2008) Media Pembelajaran, Solo : UNS Press
SriAnitah, (2008) Media Pembelajaran, Solo : UNS Press