Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 10 Mei 2013

Teknologi Bagi Pemelajar Yang Beraneka Ragam


Teknologi Bagi Pemelajar yang Beraneka Ragam

           Teknologi merupakan hasil rekayasa manusia yang diciptakan dan dikembangkan untuk tujuan efisiensi, serta mengatasi masalah serta keterbatasan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier , manusia menciptakan teknologi, dari yang sederhana sampai yang canggih. Manusia selalu memaksimalkan penggunaan unsur unsur berfikir ilmiah untuk menciptakan teknologi, Sebagai contoh, teknologi dalam pembuatan rumah, dari rumah yang papan yang sederhana sampai gedung pencakar langit dengan teknologi tahan gempa. Teknologi hasil rekayasa manusia merupakan unsur penting dalam berbagai aspek kehidupan. 
           Di dalam pendidikan, Teknologi memiliki  peran yang sangat penting , lebih lebih bagi  siswa yang memiliki kekhususan. Teknologi dan media yang disesuaikan dan dirancang secara khusus bisa memberi  kontribusi bagi pengajaran yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka meraih potensi tertinggi mereka, terlepas dari kemampuan bawaan mereka itu.
           Anak-anak dengan ketidakmampuan secara khusus membutuhkan intervensi pengajaran khusus. Sebagai contoh, Siswa yang pendengaran atau penglihantannya memiliki kekurangan akan membutuhkan jenis bahan-bahan belajar yang berbeda-beda. Penekanan harus diberikan untuk audio bagi siswa dengan hambatan penglihatan daripada untuk para siswa lainnya. Menyesuaikan pengajaran untuk seluruh kelompok khusus membutuhkan pengandalan pada teknologi dan media serta pemilihan peralatan yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang spesifik. Banyak guru telah menemukan bahwa strategi-strategi bantuan tersebut menguntungkan bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan.
           Teknologi bantuan dapat dikelompokkan menjadi teknologi rendah, sedang, atau teknologi tinggi. Teknologi rendah tidak menggunakan kelistrikan, yaitu tidak perlu dicolok dan tidak juga membutuhkan baterai. Sebagai missal, sebuah kaca pembesar untuk memperbesar bahan-bahan cetakan bagi siswa yang terhambat secara penglihatan digolongkan teknologi pembantu berteknologi rendah. Teknologi menengah membutuhkan kelistrikan. Komputer, Internet merupakan contoh dari teknologi pembantu berteknologi tinggi.
           Pemelajar yang beraneka ragam juga meliputi siswa yang berbakat dan berkemampuan luar-biasa yang sebagai contoh bisa memanfaatkan Koran, surat kabar , DVD,  menggunakan internet untuk mencari informasi terbaru atau terlibat dalam “obrolan” langsung dengan penulis yang bukunya sedang dibaca dalam kelas atau dengan tokoh  yang akan memberikan suara mengenai masalah lingkungan yang sedang dibahas. Mereka bisa diminta untuk menganalisis informasi yang mereka dapatkan dan untuk membuat presentasi di hadapan para siswa lainnya, mungkin menggunakan powerpoint, atau mereka bisa memasang temuan-temuan mereka dihalaman situs web kelas.
           Para siswa tidak lagi dibatasi oleh halangan ruang kelas. Melalui jaringan computer dan pusat media sekolah seperti internet, dunia manjadi ruang kelas bagi setiap siswa.
          
Media
           Media, bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-benda), dan orang-orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar. 
           Mari kita tinjau lebih perinci tentang enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar. Media yang paling umum digunakan adalah teks. Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apa pun –buku, poster, papan tulis, layar computer, dan sebagainya. Media lainnya yang umum digunakan dalam belajar adalah audio. Audio mencakup apa saja yang Anda bisa dengar –suara orang, music, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam. Visual rutin digunakan untuk memicu belajar. Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada sebuah papan tulis putih, foto, gambar pada sebuah buku, kartun, dan sebagainya. Jenis-jenis media lainnya adalah video. Ini merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi computer, dan sebagainya. Sekumpulan benda-benda yang sering kali tidak termasuk media adalah model dan benda sebenarnya. Perekayasa bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh para siswa. Kategori keenam dan terakhir dari media adalah orang-orang, ini bisa berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi. Orang-orang sangatlah penting bagi pembelajaran. Para siswa belajar dari guru, siswa lainnya, dan orang dewasa.

Format Media
           Sejauh ini kita telah membahas teknologi dan media dari sebuah perspektif pengajaran. Media merupakan kategori yang sangat luas; teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang-orang. Di dalam tiap-tiap kategori ini terdapat banyak jenis format media.
           Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang didalamnya pesan disertakan dan ditampilkan. Format media mencakup, papan tulis penanda (visual dan teks), slide powerpoint (teks dan visual), CD (suara dan music), DVD (video), dan multimedia computer (audio, teks, dan video). Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda-beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah format media bisa menjadi tugas yang rumit. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia, keragaman pemelajar, dan banyaknya tujuan yang harus diraih.
           Ketika memilih format media, situasi atau keadaan pengajaran (misalnya, kelompok besar, kelompok kecil atau pengajaran sendiri), variable pemelajar (misalnya, pembaca, bukan pembaca, atau lebih suka mendengar), dan sifat tujuan (misalnya, kognitif, afektif, kemampuan motorik, atau antarpersonal) harus diperhatikan. Juga perlu diperhatikan kemampuan menyajikan dari tiap-tiap format media (misalnya, visual diam, visual bergerak, kata-kata bercetak, atau kata-kata yang disuarakan). ( Smaldino, 2011 : 7)
          Faktor faktor yang menjadi  pertimbangan yang lebih praktis dalam penilihan media menurut Anita ( 2008 : 89) adalah : 1. Tujuan pembelajaran, 2. Pebelajar, 3. Ketersediaan, 4. Ketepatgunaan,  5. Biaya, 6. Mutu Teknis, 7. Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

Bahan-Bahan Pengajaran
           Begitu Anda telah menentukan format media, misalnya DVD, Anda harus menentukan DVD mana yang tepat untuk digunakan. DVD yang spesifik menjadi bahan-bahan pengajaran.
           Bahan-bahan pengajaran merupakan benda-benda spesifik yang digunakan dalam sebuah pelajaran yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Sebagai missal, pelajaran untuk anak SD kelas rendah mungkin focus pada persoalan penjumlahan yang sederhana. Untuk menyelesaikannya, sebuah program peranti lunak komputer mungkin digunakan uang memungkinkan para siswa untuk berulang kali melihat presentasi soal-soal praktis, membuat tanggapan terhadap soal tersebut, dan menerima umpan balik. Soal dan umpan balik matematika spesifik yang dirasakan oleh para siswa pada peranti lunak itu merupakan bahan-bahan pengajaran.
           Rancangan dan pemanfaatan bahan-bahan pengajaran sangat penting, karena interaksi siswa dengan bahan-bahan itulah yang menciptakan dan memperkuat belajar yang sebenarnya. Jika bahan-bahan ini lemah, tidak tersusun semestinya, atau diatur dalam susunan yang buruk, maka akan menghasilkan belajar yang terbatas. Bahan-bahan pengajaran yang kuat dan dirancang baik dapat dibuat, disimpan, digunakan kembali, dan dimanfaatkan dalam berbagai cara. Bahan-bahan ini akan diingat para pembelajar dan bahan-bahan ini harus dibuat, dipadukan, dan disajikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan para pemelajar memperoleh dampak yang diperlukan.

Sumber : 
Smaldino Sharon E., (2011) Instructional Technology and media for Learning, Pearson Education, Inc.
SriAnitah, (2008) Media Pembelajaran, Solo : UNS Press